Terkisahkan malam yang sunyi , tak di sangka hari ini
gulana tanpa gemerlap bintang, terkedip lagi mata yang penuh mimpi dalam diri
seorang lucky. Lucky adalah seorang remaja yang hidup di sebuah desa yang masih
sangat asri, ia sangat menggemari sya’ir-sya’ir, bahkan setiap hari ia membuat
sya’ir dan puisi.hingga seluruh imajinasi dan harapannya terukir untuk itu,
begitupun baying-bayang kisah cintanya, penuh romansa puisi.
Dibalik ambangannya yang luas ia menyimpan kehidupan
yang sepi, penuh rangkaian kisah dan pengorbanan yang kian memahit dan begitu
membekas dalam hatinya, entah kini Ridha Tuhan datang menghampirinya . di kala
ia di pertemukan dengan seorang gadis yang berlanggamkan jenaka dan ruhaniah
yang islami . si gadis yang sering di panggil syakira ini melekat dengan gaun
panjang dan logat sinisnya .bukan cinta tapi kasih sayag utuhnya . itu adalah
untk lucky ya telah syakira kenal sebagai sahabatya , meskipun ada cinta tapi
apadaya lucky terlalu meminang kesendiriannya hingga syakira menyerah untuk itu
.
“ burung pipit apa yang pergi melawan arah
?..........” ucap luckiy pada syakira yang tengah asyik melamun dan menyanggah
dagunya .namun logat sinisnya serentak keluar .
“ mana ada,,,,,( agak masam ) paling itu lelucon mu
saja”. Jawab syakira dengan lemas.
“ada
seseorang menyayangi seseorang tapi dia berpaling karena menyerah tegas lucky……”
“
siapa makudmu………..????? Tanya syakira penuh tanda Tanya dalam benaknya,
meskipun ia telah menerka-nerka bahwa yang dimaksud lucky adalah dirinya.
“lihat
saja wajah mu dicermin, maka terungkaplah siapa kamu dan apa yang kau
sembunyikan”. Tegas lucky kpda syakira.
“
cukup lucky akau bukanlah anak kecil, yang bisa kau goda dengan kekonyolanmu
itu. Coba jelaskan apa maksud ucapanmu tadi………..!!!!! mungkinkah itu sebuah
sindiran????????. Keluh syakira…
Namun
lucky tetap terdiam, dan melangkahkan kakinya segera pergi menembus gelap
malam. Semua ucapan yang terisi penuh teka-teki membuat syakira berbalik
sinis,.
Beberapa hari berlalu, lucky dan syakira tidak
berjumpa apalagi bertutur sapa, kemudian pada hari senin sebuah kabar menjemput
mereka.bukan cerita bahagia namun duka yang dalam menghampiri kehidupan
syakira. Dimana ayahandanya yang bisa disapa Pa Broto berpulang ke pangkuan
Tuhan. Syakira yang kini terponis yatim menangis sekencang kesedihannya. Lucky
yang senantiasa menjadi sahabatnya hanya mampu memberikan pelukan hangat,
meskipun terasa tak mungkin bagi lucky.
Waktu terus
berlalu menenggelamkan keharuan syakira,
namun dalam diri lucky tersimpan iba yang mendalam , dikala ia tau bahwa syakira telah
merendam scarik ucapan cinta pada lucky sendiri .
“ ya tuhan haruskah aku membalas iba itu dengan
mengabula\kan mimpi cinta nya , tak ku sangka itu untuk ku , ya tuhan itu untuk
ku…..mungkin kah aku telah menjadi cahaya kecil di hatinya dan sejak dulu
menggelamui angan nya …..” renungnya dalam hati yang kian tergores ungkapan
tanda Tanya yang kian haus atas sebuah jawaban .
Pujuk dicinta ulang pun tiba . syakira yang tengah
menikmati sedihnya . ditepi senja, sembari melepas keluh dengan menatap ilalang
yang kian asik mengikuti irama hembusan
angin lembut yang jua menerpa wajahnya.
Lucky yang tak sengaja mendapati syakira saat itu
segera menghampirinya.
“Rupanya sigadis manis tengah menikmati senja lirih
ditemani ilalang-ilalang.. kemana sinismu…………………??????????????????” tegur lucky
mengawali percakapan..
“sinisku terbawa kepergian….” Jawab syakira
“cintamu………………………??????????????/” Tanya lucky kembali.
“entahlah, cinta yang menbungkam lubuk hatiku biar
tenggelam dalam kesendirian, aku tak ingin terlalu gegabah dan akhirnya
tertimpa kecewa yang mendalam.” Kata syakira..
“Jika dalam tenggelammu itu ada cahaya kecil apakah
kamu akan menepisnya???” lucky bertanya..
“hati kecilku berkata IYA, tapi apakah perasaanku ini
mampu berbanding cinta yang deras mengalir di urat nadiku”. Jawab syakira.
“Jawablah jujur siapa cintamu itu, maka akan segera
datang dihadapanmu…” tegas lucky.
“tutup matamu siapa yang saat ini mengetuk pintu
hatiku secara tiba-tiba, dan kini dia tengah berbanding disampingku….jangan
terhentak, aku bersyukur kau bertanya seperti itu karna inilah ucapan yang
terakhiruntukmu”.
“SYAKIRA……………………….??????????????”
“Kepergian ayah begitu menyisakan luka yang mendalam
dan menurutku kedatanganmu adakah kesiangan yang panjang, maafkan aku, aku
harus pergi, mengejar impianku diluar sana….dan khayalan tentang cinta kini
kosong tiada arti.”
Setelah pertemuan itu syakira pergi meninggalkan lucky
seorang diri..
“TUHAN. Inikah salahku, apa yang harus kulakukan saat
hati kecilku ingin menepiskan kesedihan SYAKIRA, tapi kenapa dia harus pergi
meninggalkaku dengan cintanya”